
dia adalah orang sunda, terlihat dari logatnya apabila dia berbicara. dia sudah kerja di rumah paman saya 1
tahun. usianya 17 tahun. usia muda dan tentunya nikmat untuk ditiduri juga. tingginya lebih sekitar 162cm . payudaranya
juga proporsional dengan tubuhnya dan dia sangat cantik ya kulitnyaindonesian banget lah.
mukanya sayu dan bibir yang pink tanpa lipstik dan selalu basah karena suka digigit olehnya. kalau saya melihat dia
sedang gigit bibirnya membuat saya jadi berfantasi mencium bibirnya atau di anal olehnya ohhhh. tapi jujur, pantat ina montok besar dan bulat membuat ku selalu nafsu melihatnya
Saya baru mengenalnya ketika pamanya beserta istrinya datang jauh-jauh kerumahku hanya untuk silaturahmi dengan seorang
gadis berseragam putih yang sedang menggendong anak dari paman saya. Paman saya adalah orang arab yang punya usaha restoran di jakarta, paman
saya ini punya bujet tinggi. tetapi dia alim dan rendah diri. sebut saja namanya pak amad. ketika saya melihat dirinya, dia langsung
menundukan kepalanya dan langsung bermain dengan bayi itu dan menginap selama 3 hari. saya punya feeling bahwa gadis ini pemalu berat.
rupanya feeling saya ini benar, ketika saya berusaha mendekati dirinya, dia langsung menjauh dan ketika saya bertanya namanyanya. dia
mengucap dengan kata yang sangat simpel “ina” dengan lirih dan langsung menjauhiku. Apa dia takut dengan saya?. kemudian saya menugasi paini
untuk “menginterogasi” dia. Tapi kalau paini. dia bicara dengan lancar. tentunya paini memberikan pertanyaan terselubung untuk mengetahuinya.
Rupanya dia memang malu ke saya. selama di rumah saya, dia tidur bersama paini di kamar pembantu dan saya nguping di balik pintu yang ditutup
oleh paini.
“ina, kok kamu tadi diajak bicara sama mas andi kok takut sih?, mas andi nggak gigit kok”
“hihihi, kamu bisa aja deh”
“trus kenapa toh?”
“saya malu sama mas andi”
“kok malu sama mas andi?”
“nggak tau, kalo saya dekat denganya, saya jadi “ndredeg” (nervous) nggak tau kenapa”
“Ooo gitu to, kamu naksir sama mas andi ya?”
“enggak sih, lagipula dia apa mau sama gadis desa kayak saya ini”
“Eee jangan gitu dong”
“ni, kamu kan udah lama tinggal disini kan?”
“iya, kirakira udah 3 tahunan lah”
“berarti kamu tau sifatnya mas andi dong”
“iya, emang kenapa?”
“mas andi tuh sifatnya gimana?”
“baik hati, tidak sombong, wah pokoknya teratur deh, eh tapi kok kita bicarain mas andi sih?, kamu naksir ya”
“nggak, nggak sama sekali”
“yang benerrr?”
“iya”
“haah(menguap) aku ngantuk ,aku bobo duluan ya, kamu nggak bobo?”
“nggak, nanti aja. aku mau ngasih minum ke majikanmu. met bobo ya”
kemudian saya lari kedapur dan paini tentunya juga ke dapur karena saya suruh juga kedapur. kemudian saya suruh dia berbalik badan dan saya
peluk dia dari belakang sambil kedua tangan saya meremas payudaranya. spontan penis saya naik dan saya gesekan ke pantatnya
“gimana tadi interogasinya say?”
“oh iya mas rupanya…..”
“(saya potong ucapanya) iya tadi aku nguping”
“tadi mas nguping to sshhh?” katanya sambil mendesah
“iya, makasih ya kamu muji saya”saya berkata sambil bibir saya mengecup lehernya
“ah, saya kan cuma berkata apa ada nya sshhh geli mas” katanya sambil mendesah
“tapi kamukan ngasih positif ke ina”
“tapi kan memang begitu ahhh”
“kamu juga pinter paini, kamu itu cantik, seksi ,montok terus bikin mas puas lagi” tangan kananku yang berpindah dari payudarnya menggerayap
di balik celananya yang sudah basah dan bibir saya dari leher ke kuping
“ah mas juga pintar puasin paini geli mass”
“paini, kalau kamu bicara sama ina, kamu laporan ke saya ya, tapi kalau cuma tentang masalah perbantuan nggak usah lapor”
“iya mas, emang kenapa sih mas nyari informasi tentang ina sih?”
“mas tertarik aja sama ina”
“mas juga mau tidurin ina ya?”, wajahnya penuh cemburu
“kok kamu tahu sih” kataku sambil meraba vaginanya
kemudian wajahnya yang mendesah itu berubah menjadi cemberut”
“mas, aku nggak rela kalo mas tidur sama ina, emang mas udah bosan sama paini ya?
“nggak, mas nggak pernah bosan sama paini, kamu itukan cantik, seksi, liat deh susu kamu, mas lebih demen susu kamu yang besar dan montok.
liat ina, susunya kan nggak kayak kamu punya, trus kan kamu punya tarian ‘maut’ tapi liat ina, mungkin goyang ngebor aja nggak bisa”

“mas cuma pengin sesuatu yang baru, biar mas punya semangat baru aja, nanti kalo mas tidur sama ina, kamu tetep mas kasih kok, namanya
threesome”
“janji ya mas”
“mas janji deh”
“omong-omong trisam itu apa mas?”
“three some itu kita main sex 3 orang, bisa 1 laki-laki dengan2 2 orang”
“tapi mas kan cuma punya satu burung, trus satunya lagi ngapain dong?”
“ya gantian dong painiku sayang”
kemudian saya mengeluarkan HP dari kantong saya menggunakan tangan kiri saya dan saya cari film porno dalam HP saya, sejak memori hp saya di
upgrade 2GB, bertambah pula film porno saya sehingga rada kesulitan mencari film three some,tapi akhirnya ketemu juga dan langsung saya
putarkan, ketika saya putar saya terdengan suara teriakan. kemudia saya panik dan langsung mengecilkan volume, untung semua sudah tidur, kalo
ketahuan, paini bisa dipecat dan saya bisa dimarahi ortu saya
“kayak begini lo paini”
kemudian dia melihat video tersebut. kelihatanya dia serius sekali melihat film yang saya berikan. film itu berdurasi 1.5 menit, karena sudah
tidak ada lagi pembicaraan, saya lebih keras meremas payudaranya dan memijit clitnya
“mas, aku nggak bisa jilat memek kaya di film itu lo mas aduh ngilu mas(saking kerasnya saya meremas payudaranya)”kemudian saya ruangi
tekanan meremas payudaranya
“makanya kamu harus belajar, biar bisa kayak di film itu”
“tapi mas, saya kan nggak lesbi”
“nggak, mas nggak nyuruh kamu jadi lesbi, tapi kamu harus tau gimana cara mas andi muasin kamu, dan kamu harus praktekan ke ina, lagipula mas
nggak suka cewek lesbi”
“Oooo gitu toh, mas, aku udah mau keluar nih argghh”
“ya udah, keluarin aja”
kemudian cairan kental itu akhirnya keluar juga akhirnya. kemudian tanganku yang yang sudah dipenuhi maninya saya cuci di di wastafel
“mas, makasih ya sudah nyenengin paini”
“mas juga seneng kok”
“mas, pak amad sudah tidur belum?”
“sudah, eh kamu paini, aku masih ngaceng nih, kamu tolong kocokin sama ngemut burung saya ini”
“iya mas”
kemudian saya duduk dikursi di ruang makan. kemudian paini mulai mengocok alat kejantanan saya. aduhh sungguh enaknya hidup punya pembantu
kayak dia ini nggak nyesel dulu ibu saya membawanya dari desa dengan susah payah melewati jalan tidak beraspal, berbatu, penuhtanjakan ke
pegunungan, bahkan sampai masuk ke sawah karena jalanya curam. kocokan mautnya memberi sensasi luar biasa. desahan-desahan lirih saya keluar
begitu saja. mungkin sudah ratusan kata “ahhh”, “ohhh” , “yess” saya lontarakan. itu baru kocokanyanya apalagi emutanya. serasa saya tidak
perlu jauh-jauh ke surga untuk mencari bidadari karena bidadari itu sedang jonkok dihadapan saya sambil menjilat dan mengemut penis saya “ahh
paini kamu ahh pintar sekali ahh yess ohh” desahanku berulang ulang “sedot lebih keras lagi” dan tangan-tang kecilnya memainkan burungku.
emutan saktinya memang sungguh enak. giginya tidak pernah mengenai burungku karena dia adalah pengemut profrsional. two thumbs up deh.
kemudian beberapa menit kemudian akhirnya mani saya keluar dan paini langsung menelan maniku saking nikmatnya. kemudian saya langsung
menaikan celanaku dan saya cium mulutnya itu.
“paini, saya bisa minta tolong nggak?”
“apa sih yang nggak saya lakukan mas?”
“saya minta tolong kamu diam-diam bawa tasnya si ina”
“saya usahain deh”
kemudian sekitar lima menitan saya menunggu, kemudian paini kembali dengan membawa tas merah jinjing. kemudian kami berdua melihat isi tas
ina. isinya softex, 3 bh CD, 2 bh dan 1 celana jeans dan 1 T-shirt lengan pendek. berarti dia benar-benar menyiapkan dengan benar. kemudian
saya berpikir menghilangkan 1 buah bhnya dan 1 CD supaya dia tidak memakai bh dan CD di hari ke 2 & 3 agar mengerti bentuk payudaranya.
kemudian saya mengambil BH putih berendanya dan saya suruh paini untuk kemudian kembali dan bh yang wangi tersebut saya sembunyikan di bawah
springbed tempat tidurku dan langsung tidur.
kemudian paginya benar. Pada pagi hari setelah mandi saya mau memakai baju putih abu-abu saya untuk mempersiapkan sekolah. kemudian setelah
mengancing baju ada ketukan pintu. kemudian saya suruh masuk dan kemudian paini dengan pakaian baju ungu longgar dengan celana pendek datang
masuk ke kamarku
“mas andi sesuai dengan printahnya tadi malem saya mau nglapor “
“mau nglapor apaan”
“tadi sesudah ina mandi terus pas mau pake baju pas buka tas dia ngomong ke saya katanya bhnya sama CD ilang satu”
“terus dia ngomong apa”
“ni, kok perasaan kutangku ama CD kok ada yang ilang ya?”
“trus kamu bilang apa”
“trus saya bilang munkin ketinggalan di tas tapi dia malah ngeyel udah ngecek sebelum berangkat”
“terus?”
“eh dia malah nuduh aku nyolong bhnya”
“trus saya marah sambil nunjukin susu saya sambil bilang ‘enak aja kalo ngomong, ngomong tuh ati-atiya saya tuh gak pake bh dan CD kamu!,
lagipula bh kecilmu dan CD kumalmu saya itu apa muat di susuku dan pinggangku nih liat nih’trus ina minta maaf ke saya dan saya maafin”
melihat dia yang terbawa emosi menyeritakan sampe memamerkan kan susunya otomatis membuat penis saya naik lagi. kemudian dia minta maaf
karena terbawa emosi sehingga memamerkan payudaranya dan CDnya . kemudian saya melihat ke jam dinding “wah, rupanya masih ada waktu lebar
nih”
kemudian saya langung melepas handuk saya.
“paini, paini….. kamu ini bikin saya panas lagi, padahal kamu itu udah ngemut penis saya tadi malam. kamu bikin saya kesal”
“maaf mas, saya lupa”
“saya maafin kamu tapi….., kamu tahu kan?”
“iya mas”
kemudian dia mendekat padaku
“paini, sudah lama saya nggak rasa’in pantat kamu. mungkin perih tapi dengan ini saya maafin kamu”
“mas, kenapa nggak lewat depan aja?”
“udah kamu nurut aja, kamu mau dimaafin gak?”
“i..iya mas” katanya sedikit takut
“makanya kamu nurut aja, saya kan nggak pernah bikin kamu kecewa, masa enak mulu, tapi sekali ini aja rasain sakit sebentar nggak mau sih!”
“iya mas, saya nurut saja”
kemudian dia dalam kondisi pasrah dia menuju ke tempat tidur dan telungkup. kemudian saya berdiri diatasanya dan saya berkata,”bikin dirimu
seenak munkin, cuma 15 menit kok, tahan sakitnya”
“iya mas, yang penting mas senang”

menyoblos pantat besarnya itu. kedua tangan saya memukul-mukul pantatnya “tas tos tas to” bunyi tanganku memukul pantatnya yang sudah memerah
itu. dan saya mendengar suara rintihan kesakitan “auw-auw mas aw pelan mas” suarannya lirih. tetapi suara itu malah membuatku semakin
bersemangat dan beberapa menit kemudian akhirnya saya menegluarka mani di pantat semoknya itu.
“sudah paini, aku sudah keluar sekarang berbaliklah”
kemudian dia berbalik. saya melihat mukanya hidungnya merah dan meihat matanya berlinangan. kemudian saya mencium kedua matanya
“sudah paini, jangan nangis lagi, sayakan jarang menikmati yang kayak begini, saya tidak rela melakukan kayak begini setiap hari. karena saya
sayang kamu. saya mungkin cuma melakukan ini 1-2 kali setahun karena saya tidak suka menyiksa kamu. udah jangan nangis lagi”
“iya mas saya ngerti kok. Lagipula ini saya salah mas kenapa menyiksa mas dengan memamerkan tetek dan CD saya”
“udah-udah, sekarang kamu jilat penis saya biar bersih
“iya mas” kemudian senyumnya mengembang lagi
kemudian dia mulai membersihkan penis saya yang mengekerut itu sampai bersih. kemudian saya menggunakan CD dan celana saya. pada saat saya
keluar rumah dan naik angkot saya merasa bersalah dan saya berpikir “nanti juga penisku turun sendiri, nggak usah nyiksa paini, ah mungkin
kelewat nafsu aja kali”
kemudian saya sekolah seperti biasa. dan biasanya perempuan di sekolahku ingin menrik perhatianku. tetapi saya tidak tertarik. sejak saya
biasa ******* dengan paini sifat saya menggoda wanita berubah menjadi cuek, mungkin, karena jarang digoda lagi, dia malah jadi caper. ada
yang ngedip mata, memberi senyuman. saya cuekin semua, tapi malah ada sebagian wanita anggap kecuekan saya itu keren. malh digila-gilai saya.
setelah itu saya pulang. rupanya paman beserta keluarga termasuk ina ke pariwisata terkenal di tempatku dan kebetulan saya les di bimbel
terkemuka sampai magrib.
kemudian setelah itu saya langsung pulang. rupanya mereka sudah pulang semuanya. ina yang sudah mandi pada waktu itu kelihatan dia
menggunakan T-shirt lengan pendek ketat dan rok terusan. tapi saya bingung. kok dia masih menggunakan BH dan CD?. kemudian saya menemui
paini.
“paini, kok si ina masih pake BH dan CD sih, kamu pinjemin ya”
“nggak kok mas, mungkin dia pake BH dan CD bekas”
“kalo gitu, paini, kamu bikin dia melepaskan BH dan CD-nya, caranya gini, bilang aja kalo pake CD dan BH bekas bikin susumu nanti jamuran
terus gatel-gatel dan nanti memek kamu gatel-gatel nanti jamuran susah diilangin”
“iya mas”

“ina, kamu pake CD ama BH bekas ya?”
“kok kamu tahu”
saya takut paini tidak bisa membalasnya, tapi rupanya di pintar juga
“kan tadi pagi kamu ngomong sendiri ke saya, eh nanti jamuran lo”
“ah, yang bener kalo ngomong”
“iya betulan, temanku aja yang pake CD dan BH bekas terus susunya ada panunya sampe digaruk berdarah terus memeknya juga kalo kencing perih
rasanya”
“yang bener”
“iya bener, kalo nggak percaya, besok palingan kamu juga ngrasain nasibnya sama dengan temanku”
“iya deh aku copot”
kemudian ina mencopot bajunya terlebih dahulu dan baru kedua pakaian dalamnya. sayangnya saya tidak memasang one way mirror seperti dikamar
mandinya. kenapa tidak mengintip dari kamar mandi?, karena waktunya tidak pas. selalu telat. kemudians setalah itu kelihatanya dia maukeluar
kasih susu anaknya pak amad.
kemudian saya menyuruh paini untuk akrab denganya sampai besok karena waktu-waktunya kemarin sangat padat dan saya juga lupa mengingat ini.
saya menyuruh ini agar ina percaya dengan paini. kalau sudah ada kepercayaan maka membuat mudah untuk tidur denganya. dan akhirnya kepercyaan
itu tumbuh antara mereka karena mereka sudah mengorol yang mendalam (seperti pacar). kemudian saya memanggil paini untuk melanjutkan rencana
saya yang kedua
“paini, sekarang kamu kasih minum, ini obat tidurnya biar bisa saya jamah karena pakaian dalamnya copot. jadi nanti tinggal saya buka roknya
dan angkat bajunya. kemarin saya ingin melakukan tapi ina ini tidurnya lasak(suka bergerak). saya takut nanti ketahuan rencana saya. kemudian
ketika membuat minuman, anaknya pak Ahmad menangis keras. kemudian ina yang ada di kamar pembantu langsung lari ke ruang keluarga. Anak itu
menangis terus, dicek, popoknya tidak basah, kemudian ina ke dapur. Dia melihat kami dengan wajah bingung. mungkin karena tidak berani nanya
saking malunya, dia langsung menggotong termos, botol susu dan toples susu bayi. kemudian saya melihat dia membuat susu di dekat keranjang
bayi, kemudian dia memberikan susu itu tapi bayinya tidak mau.
kemudian pak amad dan bu amad datang. mereka juga panik melihat bayinya
menagis terus. kemudian oertu saya beserta ina pergi ke dokter anak. kemudian setelah sepulang dari dokter anak, diketahui lagi sakit, oleh
maka karena itu mereka bertiga, pak dan bu amad serta ina mereka lembur. kalau begini, saya ga’ bisa trheesome yah gagal total, saya tidak
berhasil menidurinya. Tapi, rupanya segala kekecewaan tersebut terganti pada esok harinya yang tidak kuduga. Seusai pulang sekolah, dimana
pak amad rupanya meninggalkan undangan ultah yang akan dirayakan satu minggu lagi. kemudian saya lihat ke kalendar. wah rupanya hari sabtu,
tanggal merah lagi, rupanya ada hari besar nasional. kemudian saya bersorak gembira. Kemudian ketika ortu datang, mereka membaca undangan
tersebut. dan saya yakin pasti aku juga diajak. “Di, kamu mau ikut nggak ke rumah paman amad?”, “mau” itu langsung keluar di mulutku dengan
cepat dan saya beritahu paini, rupanya dia juga senang. Sebelum kami sekeluarga berangkat. Saya dan paini mengatur strategi menjebak ina. dan
akhirnya setelah sepulang sekolah kami sekeluarga termasuk paini pergi menggunakan mobil. mobil yang kami gunakan adalah mobil MPV yang
sanggup memuat 7 orang. ortu kami duduk di depan, saya dan adik saya duduk di tengah dan paini duduk dibelakang.
baru beberapa kilo, adik
saya langsung pelor dan dia tidur memanjang dan akhirnya saya migrasi ke belakang. pada saat dibelakang, tangan-tangan jail saya merayap ke
badanya. alunan radio mampu menyamarkan desahan, desahan kecil paini, tapi saking konsentrasi ortu saya nyetir, mereka tidak tahu apa yang
saya lakukan. saya mentyuruh paini sejak awal untuk menggunakan rok selutut dan tidak menggunakan CD agar mudah merabanya dan menutupnya
ketika kami berhenti di pom bensin. saya apabila tidak mendengarkan radio maka tidur, apa bila tidak tidur, maka tangan jail saya merayap
lagi. saya suka mengelus pahanya yang mulus itu dan usil memasukan jari saya keclitnya. terhitung paini sudah 8 kali mengalami orgasme karena
saya raba vaginanya selama 12 jam perjalanan. dan setelah menunggu sekitar 12 jam, akhirnya kami sampai ke rumahnya. rumahnya besar sekali.
bisa 300m2 rumahnya. sangat berbeda dengan rumah saya.
agen judi online terpercaya
rumah ini sudah berastitekstur modern. terhitung 3 mobil mewah berjajar di rumahnya.
ketika kami sudah berada di depan rumahnya. Ina, gadis itu mendorong pagar tersebut. senyum saya mengambang melihat gadis itu. kemudian kami
disambut oleh pak dan bu amad. kemudian saya mulai menjalankan propaganda saya. Karena paini dan ina sudah akrab, maka menjalankan propaganda
yang saya lakukan. setelah malam hari, saya mulai menyuruh paini menjalankan propaganda tersebut. saya menyuruh paini berbicara intim dan
saru untuk diperbincangakan. setelah bincang panas, paini melapor kepada saya, dia melaporkan yang dia bincangkan dan seperti ini:
(basa-basi dulu)
“in, kamu udah punya pacar belum?”
“udah, tukang sayur di depan”
“kamu sama tukang sayur itu ngapain aja”
“rahasia dong”

“kita ciuman mulut trus mas karno pernah juga megang susuku”
“gimana rasanya?”
“duh, mulutnya bau, abis itu dipegang sakit diteken keras-keras”
“hahaha emang enak, eh aku mo nanya nih. boleh nggak?”
“boleh, emang nanya apa?”
“kamu pernah begituan belum?”
“begituan?”
“sex, hubungan suami istri”
“belum, tapi pernah baca”
“baca?”
“iya, ceritanya begini, ketika saya sedang membersihkan perpustakaan saya liat pak amad serius baca novelnya, hampir setelah makan atau
pulang kerja pak amad selalu baca novel ini. kemudian saya penasaran. setelah pak amad pergi kerja diam-diam saya baca novel ini, di depannya
ada tulisan nick carternya kemudian saya baca di kamar saya. ketika saya membaca, entah kenapa tetek saya jadi tegang paini, terus puting
saya jadi keras. kalo saya tarik ya mbak, rasanya uenak banget mbak, tapi kenapa memek saya jadi basah mbak terus pengen pipis terus”
“itu namanya terangsang mbak”
“terangsang, apaan tuh?”
“wah susah neranginya in, pokoknya itu artinya kamu sudah siap untuk ditiduri”
“kok kamu tau sih, emang pernah ngalamin ya?”
“iya, bahkan sampai puncaknya malahan, rasanya enak banget mbak sumpah”
“wah kayak apaan sih?”
“kamu mau tau rasanya?”
“iya mbak, mau banget”
“kalo gitu, yuk kita bugil bareng-bareng!”
“nggak salah nih?”
“udah, tenang aja, kita kan sama perempuan, ngapain takut!”
“iyaya, yuk!”
kemudian mereka bugil bersama. kemudian ina disuruh paini tidur. kemudian disuruh untuk menutup mata. kemudian paini mulai memegang payudara
ina, kemudian paini memuntir-muntir payudara ina. ina kemudian menggelinjang-menggelinjang kegelian
“humph paini ahh geli kamua dapat ilmu dari mana sih?”
“dari mas andi”
“ha! kamu tidur sama mas andi!” dia yang tidur langsung duduk
“iya, emang kenapa?”
“rasanya gimana?”
“aduh mas andi udah ganteng, gagah, berotot lagi wah jangan tanya deh!”
“emang kamu diapain aja sama mas andi?”
“wah, susah neranginya, pokoknya mas andi itu muasin aku banget in, yang gampang ya dipratekin”
“iya deh”
kemudian ina tidur kembali. kemudian paini meremas-remas payudara ina. kemudian diemut-umut payudara kanan “hmph enak paini terus ahhhh”
kemudian payudara ina satunya lagi. kemudian paini mulai meraba raba vagina ina. “dhuh geli paini” kemudian paini mulai mencari clit ina.
“ahh paini terus paini ahh” ina menggelinjang keenakan. kemudian beberapa menit kemudian mani keluar dari vaginanya “crot…crot” vaginanya
basah karena maninya
“gimana ina uenak kan?”
“iya enak besok-besok lagi dong…..”
“nggak ah males”
“kok males, padahal tadi saya keluar pertama kali loo, saya kan moo lagi…..plis”
“nggak, jangan sama saya!, saya tadi cuma mengenalkan”
“plis, padahal tadi enak banget lo ni”
“jangan minta sama saya tapi minta…..”
“sama siapa’
“sama majikan saya, mas andi”
“saya malu mbak sama dia, diakan ganteng,gagah, dia apa mau sama saya”
“ya saya usaha’in ya malem-malem besok”
“tapi paini…..”
“alah nggak ada tapi-tapian, dia juga yang ngenalin aku ini kok”

dan keluarga kami merayakan pesta ulang tahun di restoranya. ah, malasnya acara kayak begini. kemudian saya meliat ina yang berada pojok
sana. dan saya mendekatinya.
“in, katanya paini kamu mau tau rasanya sex itu ya…..?”
“i…iya mas. nggak boleh ya mas”, katanya. wah dia tidak menghindariku. ini adalah kesempatan emas
“boleh kok, saya malah merasa senang”
“yang bener mas”
“iya, saya seneng banget”
“makasih ya mass”
“nanti malem ya, kamu pake yang bagus ya”
ini adalah acara paling malas saya ikuti. dan akhirnya kami pulang sore hari. hari itu hari yang melelahkan. kedua orang tua saya dan adikku
sangat semangat mengikuti acara ini, saya yakin energinya betul-betul terkuras. begitu juga dengan pak amad dan ibu amad yang sangat terkuras
karena jadi panitianya. padahal masih jam 19.30 tapi semua pada bobo. ini kesempatan saya. kemudian saya mengambil obat kuat terkenal dan
meminum 2 tablet sekaligus. wah rasanya minum ini saya jadi fire. video sex terbaru
kemudian saya mantapkan kakiku ke kamar pembantu. kemudian saya mengetok
pintu di depan. kemudian ina keluar dengan daster pendek bewarna merah muda. tentu paini sudah saya suruh keluar dan saya suruh mengintip
dari celah pintu yang memang saya sengaja tidak memnutupnya sampai full supaya paini mengintip
“kamu cantik deh ina”
“ah mas bisa aja”
kemudian saya langsung melumat bibir merahnya, cukup lama, saya yakin dia sangat menikmatinya. kemudian saya mengigit kecil kupingnya dan
membuang napas di lupang kupingnya “Hmph mas geli” ucpanya. kemudian saya turun ke lehernya. ahhhh wangi parfumnya membuat saya jadi tambah
horny. saya jilat lehernya dan gigit kecil sampai tanda merah di lehernya. dia mendesah kegelian “mas geli mas jangan mass”. tapi kata itu
membuat saya bersemangat. kemudian dari lehernya saya turun ke pundak kananya nya yang mulus saya gigit-gigit kecil pundaknya dan tali
dasternya sama tali bra-nya saya gigit sampai turun kebawah dan tangan kiri saya memijat mijat kecil pundaknya dan mulai menurunkan tidali
daster dan BHnya. kemudian saya turunkan sedikit demi sedikit bajunya dan akhirnya kedua payudaranya yang belum matang tapi proporsiorna
dengan kemolekan tubuhnya yang sintal itu. kemudian sekejap dia langsung menutup kedua gunungnya yang padat itu
“lo kok ditutup sih in?”
“malu mas”
“kok malu, susumu kan bagus”
0 komentar:
Posting Komentar